The Curious Incident of the Dog in the Night-time — Mark Haddon
Buku The Curious Incident of the Dog in the Night-time ini sudah sempat diminta Butet sejak lama. Saya lupa kelas berapa. Saat itu bagian awal buku ini dijadikan bahan tugas bidang studi bahasa Inggris di kelas Eropa-nya. Guru memberikan awal cerita, dan siswa diminta membayangkan kelanjutannya. Di kelasnya, kebetulan belum ada yang membaca bukunya. Ada banyak versi yang diajukan. Dan itu membuat Butet jadi penasaran akan kisah sebenarnya.
Kami sudah sempat melihat buku ini tersedia di Fnac sejak beberapa waktu. Kami tak langsung membelinya karena Butet ada banyak bacaan wajib untuk baccalaureat Français tahun lalu. Dan akhirnya kami membeli buku karya Mark Haddon ini bersamaan dengan The Dictionnary of Lost Words dan La Végétarienne, Januari lalu.
Misteri Pembunuhan Wellington
Menceritakan tentang Christopher Boone, yang suatu malam menemukan Wellington, anjing milik Mrs Shears, terkapar dengan garpu taman tertancap pada tubuhnya. Christopher mencabut garpu dan menggendong Wellington, membawanya ke rumah Mrs Shears. Melihat anjingnya berlumuran darah, Mrs Shears memanggil polisi.
Polisi pun menginterogasi Christopher. Namun, untuk remaja 15 tahun penderita sindrom Asperger itu, pertanyaan polisi terlalu rumit. Dia pun duduk meringkuk di tanah. Saat polisi mencoba mengangkatnya berdiri, Christopher yang tak suka disentuh itu memukul Pak Polisi! Christopher dibawa ke kantor polisi ... dengan sukarela, tanpa kontak fisik dengan Pak Polisi.
Christopher tidak dihukum dan boleh pulang setelah dijemput ayahnya. Pak Polisi dan ayahnya percaya bahwa bukan Christopher pembunuh Wellington. Christopher hanya diberi peringatan untuk tidak lagi memukul polisi. Sang ayah meminta Christopher untuk melupakan semuanya. Namun Christopher penasaran. Dia ingin memecahkan misteri pembunuh Wellington.
Bukan Novel Misteri
Saya membaca buku ini karena Butet menyarankannya. Kebetulan saya sedang tak ada bacaan juga. Tumben-tumben berhasil menyelesaikan tumpukan to be read saya! Masih ada beberapa buku yang sudah sangat lama sekali dibeli sampai hampir lupa sih, sebenarnya. Hehehe.
Buku ini saya baca cepat saja. Tak sampai seminggu. Memang kemampuan bahasa Inggris saya makin menurun. Namun buku ini menggunakan bahasa yang cukup sederhana. Memang ditujukan untuk anak-anak sih ya. Jalan ceritanya sendiri membuat penasaran. Penceritaan dari sudut pandang Christopher sebagai orang pertama yang membuat semacam catatan harian untuk nantinya disusun menjadi buku, membuat cerita jadi makin menarik.
Siobhan said that I should write something that I would want to read myself. [...] I do like murder mystery novels. So I am writing a murder mystery novel. (Hal.5)
Mark Haddon dikenal sebagai penulis buku anak. Meski begitu, saya merasa buku ini bukan untuk sembarang anak—saya belum pernah membaca bukunya yang lain. Menurut saya, buku ini saya rasa baru cocok dibaca oleh anak remaja. Atau pra remaja dengan didampingi orang tua.
Dideskripsikan sebagai novel misteri, inti dari buku ini jelas bukan tentang penyeledikan pembunuhan Wellington. Ngomong-ngomong, pelakunya mengakuinya sendiri di pertengahan buku, tuh!
Novel ini mengajak kita lebih memahami mereka yang memiliki sindrom Asperger. Beberapa bagian cukup mencekam. Ada bahasan tentang perselingkuhan, perceraian, penggunaan beberapa istilah yang menyangkut seksualitas, dan tentunya pembunuhan dengan deskripsi yang cukup grafis.
Numerasi dan Literasi
Buku ini unik dengan penomoran babnya yang menggunakan deret bilangan prima. Sejalan dengan Christopher yang jago di bidang matematika, tetapi kurang bisa beradaptasi secara sosial.
Ada beberapa persoalan matematika yang dicantumkan dalam buku ini. Ada pula referensi ke film dan permainan. Namun saya memilih mencatat referensi bacaan saja. Masih terbawa bukunya René Frégni, ini, ceritanya. Hehehe.
Berikut beberapa yang sempat saya catat:
- The Hound of the Baskervilles, Sir Arthur Conan Doyle (hal. 6)
- Heart of Darkness, Joseph Conrad (hal. 67)
- The Masquerade, Georgette Heyer (hal. 96)
- Princess Mary's Gift Book, "A Spell for a Fairy", Alfred Noyes, illust. Claude Arthur Shepperson (hal. 113)
- Chaos, James Gleick (hal. 120)
- The Boscombe Valley Mystery, Sir Arthur Conan Doyle (hal. 163)
- The Sign of the Four, Sir Arthur Conan Doyle (hal. 167)
Ya, Christopher memang sangat suka serial Sherlock Holmes!
Mungkin masih ada beberapa yang terlewat. Namun yang jelas, ini mengingatkan saya bahwa untuk meningkatkan kualitas tulisan, kita harus banyak membaca. Seperti Christopher yang banyak membaca buku detektif untuk bisa menulis novel misteri yang menarik itu!
Komentar
Posting Komentar