Postingan

Avec les Fées — Sylvain Tesson

Gambar
Sejalan dengan agenda Le Printemps des Poètes 2024, Médiatheque Centrale Le Cannet memilih buku Avec les Fées sebagai bahasan pertemuan Club Lecture, Sabtu 23 Maret 2024 yang lalu. Buku ini ditulis oleh Sylvain Tesson, yang juga merupakan parrain , yang merepresentasikan Printemps des Poètes tahun ini. Penjelajahan Laut dan Darat Dalam buku ini, Sylvain Tesson mencatat perjalanan pelayarannya di perairan Atlantik. Dimulai dari Spanyol, menyusuri pesisir Prancis, ke Inggris, Irlandia, Skotlandia, hingga akhirnya keembali ke Prancis.  Dia ingin mencari peri. Peri yang dalam definisinya adalah kualitas dari sebuah kondisi riil yang diungkap oleh disposisi pandangan. Cara memandang dunia dengan mendeteksi keajaiban yang ada di dalamnya. Untuknya, peri adalah pantulan matahari di atas permukaan air laut, gemerisik angin di dedaunan, atau butiran embun di bulu binatang (hal. 11). Sylvain melakukan perjalanan ini bersama dua kawannya: Arnaud Humann dan Benoit Letteron. Mereka berhenti di beb

Suite Inoubliable — Mizubayashi Akira

Gambar
Sibuk dengan e-book untuk MGN dan e-book untuk MPP membuat saya tak sempat banyak membaca bulan Maret ini. Apalagi menulis ulasan. Padahal ada Suite Inoubliable yang sudah saya selesaikan sejak akhir Februari. Perjalanan Selo Goffriller Buku dimulai dengan setting Jepang pada tahun 1945. Ken Mizutani, seorang pemain selo mengunjungi Hortense Schmidt, seorang luthier (orang yang pekerjaannya membuat dan memperbaiki alat musik gesek. Apa ya, istilah bahasa Indonesianya?) berkebangsaan Prancis. Ken menitipkan selonya sebelum berangkat berperang. Selo  buatan  Matteo  Goffriller tahun1712 itu dipinjamkan  selama 7 tahun sebagai hadiah atas kemenangannya dalam sebuah kompetisi internasional di Lausanne pada tahun 1939.  Dan ternyata memang kemudian Ken tak kembali. Hortense lah yang akhirnya mengembalikannya ke Prancis dan menetap di negeri kelahirannya itu. Kisah melompat ke Paris pada tahun 2016 di mana Guillaume Walter menemukan masalah pada selo Goffriller-nya. Dia membawa selonya k

Un Simple Diner — Cécile Tlili

Gambar
Menjelang Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret nanti, Mediathéque Le Cannet memilih buku yang bertema perempuan sebagai bahasan Club Lecture 17 Februari yang lalu. Ya, pertemuan dimajukan, seperti Januari. Pindah ke Sabtu ketiga, bukan keempat seperti sebelumnya. Tapi lagi-lagi saya lupa bertanya kenapa. Hehehe. Pilihan jatuh pada Un Simple Diner , novel pertama Cécile Tlili, salah seorang pendiri Ecole Walt, sekolah khusus untuk anak-anak yang didiagnosis dengan gangguan neuro-atipikal. Makan Malam yang Tidak Simpel Kisah dibuka dengan Claudia yang sedang sibuk di dapur. Suaminya Etienne mengundang pasangan suami-istri Rémi dan Johar untuk makan malam. Claudia menyiapkan kare sebagai hidangan meski cuaca sedang gerah di musim panas. Claudia adalah perempuan sangat pemalu. Makan malam itu membuatnya sangat tegang. Apalagi sebenarnya dia tidak menyukai Johar. Johar yang berkarir sukses sangat penuh kepercayaan diri. Claudia sempat merasa diabaikan di sebuah acara, yang membuatnya k

Elle et son Chat — Nakagawa Naruki

Gambar
Buku ini saya beli awal November 2023. Ceritanya, seperti biasa, saya suka menghadiahi diri sendiri dengan buku tiap ulang tahun. Kalau tak dibelikan suami. Seperti kemarin itu. Tenaaang. Suami menghadiahi saya dengan kado lain, kok! Buku ini adalah salah satu dari beberapa buku bertema kucing yang ada di wishlist sepulang liburan musim panas yang lalu. Ternyata buku Elle et Son Chat ini baru bisa mulai saya baca akhir Januari yang lalu, dan selesaikan dalam beberapa hari. Empat Kisah Buku ini menghimpun empat kisah tentang empat perempuan dan interaksinya dengan empat ekor kucing.  Bagian pertama, "Un Océan de Mots" (Lautan Kata), bercerita tentang Chobi si kucing dan Miyu. Mulai dari pertemuan mereka di hari hujan, hingga saat Miyu patah hati dan hanya Chobi yang bisa menghiburnya. Bagian kedua, "La Fleur des Débuts" (Bunga Permulaan), menceritakan tentang Mimi si kucing dan Reina. Mimi adalah seekor anak kucing liar. Mula-mula Reina hanya memberi makan secara t

Winter Journal — Paul Auster

Gambar
Sabtu 20 Januari 2024 yang lalu, diadakan pertemuan Club Lecture. Tumben, bukannya Sabtu terakhir seperti biasa. Saya juga lupa menanyakan kenapa. Baru diumumkan saat rentrée scolaire , saya agak lambat mendaftar. Saya tak yakin bisa menyelesaikan bukunya dengan jarak waktu kurang dari 2 minggu begitu. Karenanya, saya mengajukan antri meminjam, tidak menolak dan langsung menyatakan mau membeli sendiri saja seperti biasa. Tapi karena sampai seminggu sebelum hari-H masih tak ada kabar ketersediaan, saya pun memutuskan membelinya. Versi digital saja di Kindle. Jadilah buku Winter Journal ini buku pertama yang saya beli di tahun 2024. Autobiografi Winter Journal adalah buku nonfiksi, autobiografi penulisnya, Paul Auster. Mungkin karena genre nonfiksi itu juga saja jadi mikir-mikir membelinya ya? Secara saya kan boleh dibilang pembaca eksklusif fiksi! Hehehe. Paul Auster menceritakan perjalanan hidupnya sejak dari sejauh yang dia ingat, hingga usia 64, saat dituliskannya buku ini. Dengan