Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Destination: Jakarta 2040 — Mashuri

Gambar
Buku Destination: Jakarta 2040 karya Mashuri ini saya dapatkan dari salah satu rekomendasi di instagram. Kemungkinan besar dari grup penerbitnya sendiri. Saya lupa yang mana. Grup Gramedia punya banyak sekali akun instagram. Dan saya banyak follow juga. Saya membacanya karena tertarik dengan tema time travel -nya. Tak terlalu lama saya mengantrinya di iPusnas. Menyelesaikannya pun cepat saja. Sudah agak lama, sebenarnya. Sebelum masuk Mei. Jangan-jangan malah dari Maret? Namun saya sulit menuliskan ulasannya. Padahal saya banyak mencatat. Perjalanan Melintas Waktu Menceritakan tentang Raden Ilyas Aditya, seorang pemuda berumur 21 tahun yang baru saja menyelesaikan B.Sc.-nya di bidang Astrofisika di Universitas Columbia. Pada 25 Januari 2015 dia bersiap kembali pulang ke Indonesia. Ilyas tak suka terbang. Dalam penerbangannya sempat terjadi turbulensi besar. Pesawat mendarat dengan aman di bandara Soekarno Hatta. Aman? Memang! Namun ternyata pesawat tidak mendarat pada waktu yang seme

Dua Belas Pasang Mata — Tsuboi Sakae

Gambar
Terkadang saking lamanya, saya sampai lupa mengapa saya mengantri sebuah buku di iPusnas. Termasuk  buku Dua Belas Pasang Mata   karya Tsuboi Sakae ini. Waktu mendapatkannya dan melihat bahwa ini adalah buku lama, saya jadi bertanya-tanya, kok bisa? Mestinya sih buku dengan judul asli 二十四の瞳 ( Nijûshi no Hitomi , yang secara harfiah berarti  Dua Puluh Empat Mata ) ini saya antri karena terpikat informasi penerbitnya. Memang saya follow akun penerbit-penerbit Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai buku-buku menarik. Entah itu terbitan baru, atau karena direkomendasikan untuk alasan tertentu. Bu Guru Oishi Koishi Pada 4 April 1928, Oishi Hisako mulai mengajar di sebuah sekolah yang terletak di ujung sebuah tanjung. Dari kampung tempat tinggalnya, tanjung itu dipisahkan oleh sebuah teluk. Untuk ke sekolah, Bu Oishi memilih menggunakan sepeda daripada berjalan kaki sejauh delapan kilometer. Pada masa itu, belum banyak perempuan yang bersepeda. Ditambah pakaian yang disesuaikan untu

School Nurse Ahn Eunyeong — Chung Serang

Gambar
Sejak The Good Son , tak ada putusnya saya mendapatkan buku yang saya antri di iPusnas. Belum selesai satu, sudah datang yang lain. Menuliskan ulasannya pun belum sempat, masa pinjam sudah habis. Karena itu saya ingin cepat-cepat mencatat tentang novel School Nurse Ahn Eunyeong  (보건교사 안은영) yang baru saya selesaikan saja dulu. Mumpung masih bisa buka-buka bukunya, dan masih segar di ingatan juga. Perjalanan Perawat Sekolah Menceritakan tentang Ahn Eunyeong, seorang perawat sekolah yang unik. Sejak kecil dia bisa melihat jeli-jeli yang merupakan representasi dari pikiran dan perasaan manusia. Baik manusia yang masih hidup, maupun yang sudah meninggal. Ada jeli yang tidak mengganggu, ada pula jeli yang buruk. Eunyoung membasmi jeli-jeli yang berbahaya itu dengan menggunakan pistol BB dan pedang plastik berlampu warna-warni, yang diselimutinya dengan energinya sendiri. Eunyoung bukan orang yang mudah membenci orang lain. Bukan karena ia menyukai orang pada umumnya, melainkan karena membenc