I Hear Your Voice — Kim Young-ha

Waktu melihat judul I Hear Your Voice di Digital Library of Korean Literature, saya langsung terpikir pada sebuah drakor yang berjudul sama. Novel yang menginspirasinya kah? Ternyata bukan. Novel karya Kim Young-ha ini sama sekali tak ada hubungannya dengan drakor yang dibintangi oleh Lee Bo-young dan Lee Jung-suk.

Persahabatan Jae dan Dong-gyu

Menceritakan tentang Jae, seorang anak yang dilahirkan di toilet terminal bus. Ibunya meninggal karena pendarahan berat, Jae yang diabaikan begitu saja di lantai toilet dipungut dan diasuh oleh seorang perempuan pemilik warung kopi. Jae dan ibu angkatnya tinggal menyewa apartemen di sebuah gedung yang dimiliki oleh keluarga Dong-gyu.

Jae dan Dong-gyu yang seumuran, bersahabat sejak kecil. Mereka juga belajar di sekolah yang sama. Jae bahkan seolah menjadi penerjemah untuk Dong-gyu yang sempat mengalami mutisme di masa kecilnya.

Sayang sekali mereka harus terpisah saat rumah yang mereka tinggali digusur untuk proyek peremajaan wilayah. Keluarga Dong-gyu yang merupakan pemilik gedung bisa mendapatkan relokasi dan ganti rugi. Jae dan ibunya yang hanya pengontrak, harus mencari tempat tinggal baru.

Mula-mula Jae masih bersekolah. Lama kelamaan, dia makin banyak membolos. Dong-gyu kemudian mendapati bahwa Jae tinggal sendiri di rumah lama mereka. Saat akhirnya ketahuan oleh dinas sosial, Jae dibawa ke panti asuhan. Jae menduga Dong-gyu lah yang melaporkannya ke sekolah.

Jae tak tinggal lama di panti. Dia kabur dan mulai hidup di jalanan. Belakangan Jae memimpin geng motor yang meresahkan masyarakat dengan keributan mereka.

Kehidupan Anak Jalanan

Beda banget kan, dengan drakornya!? Padahal judul aslinya juga sama: 너의 목소리가 들려. Belum nonton? Googling saja dulu untuk membaca resumenya!

Namun saya tahu dari awal kok, bahwa novel yang terbit pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2012 ini jelas bukan yang menginspirasi drama yang rilis setahun sesudahnya. Meski saya tak memperhatikan tahunnya, dari resumenya saja sudah terlihat. 

Foto: LTI Korea

Karena membaca resume itulah saya jadi cukup lama menimbang untuk meminjam buku versi berbahasa Inggris terbitan First Mariner Books pada tahun 2017 yang diterjemahkan oleh Krys Lee ini. Tema anak jalanan agak membuat saya ngeri. Dan benar saja!

Buku ini dibagi menjadi 5 bagian. Bagian pertama menceritakan kelahiran Jae—yang cukup brutal dan mengenaskan—dan masa kecilnya bersama Dong-gyu hingga mereka terpisah. Bagian kedua menceritakan kehidupan Jae di panti dan jalanan. Bagian inilah yang paling membuat nyeri. 

Di sini dideskripsikan kerasnya kehidupan anak jalanan, apa yang mereka lakukan untuk bertahan hidup. Beberapa tidak bisa dibilang benar-benar terlantar. Ada di antaranya yang masih memiliki tempat tinggal. Namun tak ada orang dewasa yang mendampingi. Tak ada kontrol. Atau malah justru orang dewasanya yang membuat kehidupan para remaja itu lebih menderita. Duh!

Bagian ketiga buku menceritakan pertemuan kembali Jae dan Dong-gyu. Di bagian keempat, tiba-tiba muncul tokoh Park Seung-tae, seorang polisi yang menangani problem geng motor, yang mengubah sudut pandang penceritaan. Dan ternyata belum selesai: di bagian kelima ada perubahan sudut pandang lagi!

Ternyata yang diceritakan di bagian sebelumnya adalah rangkuman dari berbagai catatan harian dan wawancara. Di bagian ini "penulis" menceritakan proses kreatifnya. Dengan tanda kutip, karena tentu saja yang diceritakannya fiksi, diinspirasi dari kehidupan anak jalanan dan geng motor di Korea Selatan.

Untuk Pembaca Dewasa

Kalau saya tertarik membaca novel ini, tentu adalah karena penulisnya. Saya mengenal Kim Young-ha sebelumnya dari bukunya Catatan Harian sang Pembunuh yang saya baca di iPusnas. Meski sudah membacanya beberapa kali, saya tak bisa juga menuliskan reviunya, saking terkesannya. Lho? Hehehe. Begitulah. Sayang sekali sudah beberapa bulan ini saya tak bisa membaca buku di iPusnas. Niat untuk membaca ulang pun belum bisa terlaksana.

Saya memang masih terkenang dan lebih menyukai novel tipis yang saya baca beberapa tahun yang lalu itu. Namun I Hear Your Voice ini menarik juga kok. Lepas dari bagian-bagian kekerasan yang membuat ngilu, jalannya cerita sukses membuat saya penasaran akan akhirnya. Apalagi dengan ditambah bumbu supranatural segala dalam sosok Jae. Dan lalu ternyata semua itu adalah rangkaian penyusunan buku. Jadi makin seru!

Bisa jadi memang, seperti kata Jae, saya terkena "sesuatu" yang tertulis di bagian awal novel ini. Bagian satu yang dimulai dengan sebuah kisah ajaib yang didokumentasikan oleh Ibnu Batutah, yang terjadi di Hangzhou pada akhir dinasti Yuan. Kisah apakah? Baca sendiri saja ya!

Screenshot Part 1 Chapter 20

Sampai saat menulis ini, saya belum menemukan versi terjemahan dalam bahasa Indonesia. Adanya adegan kekerasan yang cukup grafis—termasuk juga kekerasan seksual—, tema homoseksualitas, dan tema bunuh diri, saya menyarankan novel ini untuk pembaca dewasa. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho