Mari Pergi Lebih Jauh — Ziggy Zesyazeoviennazabriskie

Menjelang libur musim panas kemarin, saya dikejutkan oleh kabar terbitnya buku karya salah satu penulis favorit saya, Ziggy Zesyazeoviennazabriskie. Bagaimana tidak? Baru November 2023 Ziggy merilis Pulau Batu di Samudra Buatan, yang saat itu masih menunggu saya di Solo. 

Namun untuk yang ini saya tak berpikir panjang. Saya langsung ikut pra pesan novel Mari Pergi Lebih Jauh yang bertanda tangan serta berbonus pembatas buku pinguin rajutan dan stiker itu.

Perjalanan Mencari Fifi

Bercerita tentang Ma, Mi, Mo, dan Fufu yang merasa kehilangan Fifi yang ditangkap oleh Kucing-Kucing Luar Biasa. Ibu Mo dan Ibu Tetangga Sebelah mengatakan bahwa Fifi sebenarnya tidak ada. Fifi hanyalah bayangan cermin yang selalu dibawa oleh Fufu. Para orang tua juga mengatakan bahwa Nona Gigi adalah kucing biasa saja. Bukan Cara Lain yang tinggal di Kota Terapung Kucing Luar Biasa.

Beberapa waktu kemudian Fufu menghilang. Ma, Mi, dan Mo mendapatkan informasi dari Wanita Cahaya bahwa Fufu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Mereka mengirim surat kepada Fufu, mengabarkan akan datang menjemputnya, untuk kemudian bersama mencari Fifi di Pulau Terapung Kucing Luar Biasa.

Mi, Ma, dan Mo berkenalan dengan Petronella yang kemudian bersama-sama membebaskan Fufu. Dalam perjalanan berlima mencari Fifi, mereka dibantu oleh para Tikus yang hidup di Hutan di Pulau Terapung Kucing Luar Biasa, dan kembali bertemu dengan Nona Gigi, meski mereka sebenarnya tak menginginkannya.

Serial 7 Jilid!

Berita terbitnya buku ini adalah sebuah kejutan yang ... membuat penasaran. Saya tak bisa bilang apakah menyenangkan atau tidak. Karena ceritanya panjang. Literally!

Mari Pergi Lebih Jauh adalah buku kedua dari sebuah serial yang direncanakan terdiri dari 7 jilid! Benar-benar panjang, kan!? Serial ini merupakan kelanjutan kisah novel Kita Pergi Hari Ini yang membuat saya bergidik. Karena itulah saya penasaran: mau dibawa ke mana cerita sebenarnya, kalau KPHI ternyata belum berakhir?

Seperti di sampul belakang, kisah diawali dengan, selain bahwa Fifi hanyalah bayangan cermin Fufu, juga tentang bahwa Kucing Luar Biasa tidak ada. Mi, Ma, dan Mo hanya bermimpi. Nona Gigi adalah kucing biasa. Lalu bahwa kuping krispi—yang membuat saya terseram-seram di KPHI—adalah jamur kuping! 

Awal cerita seakan ditujukan pada saya: nggak gitu juga kali, tenang aja. Begitu. Ge-er amat!? Hahaha. Saya sih yakin bahwa ada pembaca lain yang berpikiran sejalan dengan saya sesudah membaca KPHI.

Paling tidak, di buku MPLJ ini saya tidak merasakan ketergidikan seperti di KPHI. Hanya Ziggy masih saja menggunakan deskripsi hal-hal, yang sebenarnya kecil, yang kadang saya rasa tak perlu segitunya juga. Dan saya merasa ada lebih banyak umpatan kasar, meski disamarkan atau sengaja dipotong. 

Harap dicatat bahwa saya masih berkosa kata ala Solo walaupun gaya bicara saya sudah tidak ke-Solo-an lagi. Mungkin karena saya hanyalah penduduk Solo coret! Apasih? Hihihi.

Masih Jauh dari Akhir Cerita

Yang jelas saya masih tetap menyukai gaya tulis Ziggy. Permainan kata dalam pemilihan tokoh-tokohnya menghibur saya. Catatan kaki dokumen fiktifnya membuat saya tersenyum-senyum membacanya. Dan tentunya, terkagum dengan ilustrasi manis di sampul dan di dalam buku yang saat saya tunjukkan pada Butet dikomentari dengan ce n'est pas juste! dalam artian tidak adil, mengapa Ziggy yang sudah jago menulis masih berbakat di bidang menggambar begitu! Hehehe.

Karena baru buku kedua dari delapan, tentunya akhir dari buku ini bukanlah akhir cerita. Masih jauh dari akhir, malahan kan ya!? Kali ini lebih eksplisit menunjukkan bahwa kisah akan bersambung: Fifi kembali, tetapi ganti Mi yang tidak. Spoiler tipis-tipis nih ya. Namun saya tak akan cerita apa yang terjadi.

Di sampul belakang buku dicantumkan bahwa novel ini ditujukan utuk pembaca 15 tahun ke atas. Saya rasa kali ini bisa diturunkan ke pembaca mulai 13 tahun yang sudah biasa membaca sastra.

Semoga saya bisa membaca keseluruhan buku dalam serial ini tanpa menunggu terlalu lama sesudah terbitnya, ya! Dan semoga lanjutannya juga tidak terlalu lama terbitnya, tentunya.

---

P.S. Dan saya pun mencoba menyelesaikan soal matematika di halaman 168! Hahaha.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho