Avec les Fées — Sylvain Tesson

Sejalan dengan agenda Le Printemps des Poètes 2024, Médiatheque Centrale Le Cannet memilih buku Avec les Fées sebagai bahasan pertemuan Club Lecture, Sabtu 23 Maret 2024 yang lalu. Buku ini ditulis oleh Sylvain Tesson, yang juga merupakan parrain, yang merepresentasikan Printemps des Poètes tahun ini.


Penjelajahan Laut dan Darat

Dalam buku ini, Sylvain Tesson mencatat perjalanan pelayarannya di perairan Atlantik. Dimulai dari Spanyol, menyusuri pesisir Prancis, ke Inggris, Irlandia, Skotlandia, hingga akhirnya keembali ke Prancis. 

Dia ingin mencari peri. Peri yang dalam definisinya adalah kualitas dari sebuah kondisi riil yang diungkap oleh disposisi pandangan. Cara memandang dunia dengan mendeteksi keajaiban yang ada di dalamnya. Untuknya, peri adalah pantulan matahari di atas permukaan air laut, gemerisik angin di dedaunan, atau butiran embun di bulu binatang (hal. 11).

Sylvain melakukan perjalanan ini bersama dua kawannya: Arnaud Humann dan Benoit Letteron. Mereka berhenti di beberapa pelabuhan,untuk menjelajahi daratannya. Kadang jalan kaki, di lain waktu bersepeda. 

Beberapa kali Sylnain melakukan penjelajahan darat sendirian sementara dua temannya melanjutkan pelayaran. Mereka bersepakat untuk beretmu di pelabuhan selanjutnya. Seorang kawan lagi, Daniel du Lac bergabung dalam salah satu haiking mereka di Skotlandia.

Dalam perjalanannya, Sylvain melihat berbagai situasi, kondisi, dan bertemu dengan berbagai macam orang.

Catatan Perjalanan  

Buku non fiksi lagi! Saya tak menyadarinya sampai saat buku ada di tangan. Kebetulan saya memilikinya dadakan: menitip dibelikan suami saat jalur jalan kakinya melewati toko buku kecil langganan. Saya belum sempat riset.

Dibeli sejak akhir Februari, saya baru bisa menyelesaikannya pagi sebelum pertemuan siangnya. Saya kesulitan membacanya! Tapi bukan ... bukan (hanya) karena ini buku non fiksi ya!

Tahun lalu, di periode Printemps de Poètes, pilihan buku untuk Club Lecture, Je Chante et la Montagne Danse, juga puitis. Saya mengalami kesulitan saat itu. Tapi paling tidak saya masih bisa meneruskan membaca dan memahami sebagian-sebagian. Dan ternyata memang begitu: buku itu tidak bisa disimpulkan secara keseluruhan karena tidak bisa dimasukkan dalam kategori novel.

Kali ini saya langsung sadar dari awal bahwa ini bukan roman. Buku ini adalah catatan perjalanan. Dihiasi dengan ilustrasi peta perjalanan yang digambar oleh penulis sendiri, saya tertarik dengan penulisannya yang cantik ... pada awalnya!

Foto: Google Books

Buku ini ditulis dengan cara yang puitis. Banyak kalimat-kalimat cantik di dalamnya. Masalahnya, penulis banyak menggunakan kata khusus di bidang geografi dan navigasi.

Pada mulanya saya telaten mencari arti kata-kata itu. Lama-lama, melelahkan juga. Apalagi ada pikiran bahwa buat apa saya memahami istilah untuk bagian-bagian kapal layar ini?

Buku ini juga memuat banyak sekali rujukan ke literatur dan musik. Awalnya, saya sempat menandai bagian-bagian itu untuk nantinya dicari belakangan. Tapi kemudian saya menyerah. Terlalu banyak! Bahkan penulis sendiri menulis dalam buku ini, "Kapan aku akan berhasil untuk berhenti menuangkan kenangan membacaku ke dalam landskap?" (hal. 93)

Semua peserta pertemuan Club hari itu setuju bahwa kita bisa memandang penulis seakan sedang pamer. Pamer pengetahuannya tentang geografi dan navigasi, yang memang bidang pendidikan penulis. Pengalaman penulis di bidang pelayaran sudah tidak diragukan lagi. 

Seperti Membaca Puisi

Ternyata bukan hanya saya yang merasakan kesulitan membaca buku ini. Banyak yang merasa kehilangan antusiasme setelah sepertiga buku. Kesulitan memahami, mau dibawa ke mana, kami, pembacanya. Di samping itu semua mengakui keindahan bahasa yang digunakan.

Nathalie, animatrice kami, menyarankan untuk membaca buku ini seperti layaknya membaca puisi: perlahan dan tak segan mengulang. Diharapkan, dalam bacaan kita berikutnya, kita akan bisa lebih memahami maksud dari penulis, atau bahkan mengungkap aspek lain dari tulisan itu.

Seperti menemukan peri, dong ya? 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho