Pangeran Kecil — Antoine de Saint-Exupery

Siapa yang tak kenal Pangeran Kecil?

Novel tipis 95 halaman karya Antoine de Saint-Exupery ini merupakan buku yang paling banyak diterjemahkan kedua di seluruh dunia setelah Injil. Kabarnya sampai saat ini ada 5 juta eksemplar terjual setiap tahun di seluruh dunia

Tanggal 6 April ini adalah ulang tahun ke-80 sejak si Pangeran diterbitkan pertama kali. Bukan di Prancis! Kisah ini diterbitkan pertama kali di New York oleh penerbit Reynal & Hitchcockle, sekaligus dalam bahasa Inggris dan Prancis. Di Prancis sendiri Le Petit Prince baru diterbitkan pada tahun 1946 oleh penerbit Gallimard.


Pilot yang Terdampar

Menceritakan tentang seorang pilot yang terkena masalah mesin dan harus mendarat di tengah padang pasir. Saat persediaan airnya mulai menipis, tiba-tiba datang seorang anak laki-laki yang memintanya menggambarkan biri-biri.

Anak yang kemudian disebutnya Pangeran Kecil itu tidak suka menjawab pertanyaan. Dari hari ke hari, sang pilot mengenal Pangeran Kecil sedikit demi sedikit dari kalimat-kalimat yang diucapkannya secara kebetulan. Dimulai dari planet tempat tinggalnya yang tak lebih besar dari rumah, yang disimpulkan oleh Pilot sebagai asteroid B612. 

Di hari ketiga, Pilot jadi memahami mengapa Pangeran Kecil ingin memiliki biri-biri. Rupanya untuk memakan tunas baobab sebelum membesar. Benih baobab yang bertebaran sangat berbahaya bagi planetnya. Pohon baobab yang membesar akan membebani planet kecilnya. Bahkan beresiko membuat planetnya pecah disebabkan akar-akar yang membelahnya.

Hari keempat Pilot memahami bahwa hidup si Pangeran sangat murung dari ceritanya yang suatu hari menyaksikan terbenamnya matahari sebanyak 44 kali.

Kamu sendiri tahu... bila sangat sedih, kita senang melihat matahari terbenam.
(Hal. 27)

Demikian dari hari ke hari kisah hidup si Pangeran terungkap dari perbincangan mereka. Tentang bunga mawar yang angkuh dan cantik luar biasa, tentang perjalanannya keliling ruang angkasa, pertemuannya dengan penduduk berbagai planet, dan tentunya tentang si rubah yang minta dijinakkan.

Domain Publik ... Kecuali di Prancis!

Tahukah Anda bahwa Pangeran Kecil sudah menjadi domain publik di berbagai negara, tapi belum di Prancis?

Hak cipta untuk di Prancis yang pada umumnya 50 tahun sejak meninggalnya penulis diperpanjang 30 tahun untuk menambal masa-masa Perang Dunia II dan menghargai Antoine de Saint-Exupery yang gugur sebagai pahlawan. Penulis yang juga jurnalis dan pilot ini hilang pada tahun 1944 saat bertugas sebagai pilot Angkatan Udara. Mungkin tak kembali karena bertemu Pangeran Kecil?

Kisah Pangeran Kecil sendiri dikabarkan terinspirasi dari pengalamannya saat pesawatnya jatuh di padang pasir Libya. Antoine de Saint-Exupery dan navigatornya Andre Prevot baru ditemukan setelah empat hari, bertahan hanya dengan persediaan air untuk satu hari.

Permasalahan hak cipta inilah yang sempat membuat adaptasi ke dalam film pada tahun 2015. Pada tahun itu Pangeran Kecil sudah masuk ke domain publik di seluruh Uni Eropa. Untuk Prancis, masih harus menunggu tahun 2032! 

Selain bisa dibaca secara gratis dan legal di berbagai sumber, terjemahan Pangeran Kecil bisa dipinjam secara gratis di iPusnas. Hari ini saya lihat masih banyak stok tersedia untuk hasil terjemahan para mahasiswa sastra Prancis Universitas Indonesia pada tahun 1979 di bawah bimbingan penyair Wing Karjo Wangsaatmadja yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya itu.

Versi iPusnas menampilkan ilustrasi tak berwarna. Saya lihat dari preview versi Gramedia Digital yang mengambil judul Pangeran Cilik, ilustrasi akuarel yang digambar sendiri oleh Antoine de Saint-Exupery ditampilkan berwarna. Hasil terjemahan tahun 2011 ini pun sudah lebih luwes. Dengan dukungan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, penerjemah Henri Chambert-Loir jelas bukan main-main kan ya!?


Pada tahun 2021, penerbit independen spesialis buku-buku klasik Kakatua menerbitkan versi yang diterjemahkan oleh Andreas Nova dan Nurul Hanafi. Buku dengan ilustrasi berwarna ini kembali mengambil judul Pangeran Kecil

Bukan Buku Anak

Di dalam kata pengantarnya, Antoine de Saint-Exupery menyatakan bahwa buku itu dipersembahkan "kepada Leon Werth ketika ia masih kecil". Dari situ, kita sudah bisa menangkap maksudnya: kisah ini bukan untuk anak kecil. Atau paling tidak, bukan hanya untuk anak kecil.

Meski tokoh ceritanya anak kecil dan gaya bukunya yang berilustrasi sederhana seakan ditujukan untuk anak-anak, buku ini akan sulit dipahami sepenuhnya oleh mereka. Bahkan orang dewasa sekalipun. Banyak sekali muatan yang tersirat. 

Namun saya tak setuju juga jika buku ini dikatakan untuk orang dewasa. Anak-anak bisa membacanya kok. Mereka akan memahaminya secara berbeda. Tak apa, kan!?

Saya sendiri memiliki dua eksemplar buku Le Petit Prince dalam bahasa Prancis. Yang pertama cetakan tahun 2003, yang saya beli untuk saya sendiri. Yang kedua cetakan 2016, yang saya beli karena Butet ingin membaca tetapi saya tak berhasil menemukan buku pertama yang ternyata ada di rak buku abangnya.

Saat membeli lagi, saya membaca lagi. Dan saya menangkap hal-hal yang berbeda dari saat membaca pertama kali. Entah karena memang lupa, atau karena pemahaman bahasa Prancis saya yang meningkat. Atau dua-duanya?

Dan kemarin saya membaca lagi dalam versi bahasa Indonesia, ada hal lain yang saya tangkap. Saya lebih paham kata-katanya? Hehehe. Bisa jadi!

Saya pikir, kira-kira begitulah kalau Pangeran Cilik dibaca oleh orang anak-anak dan kemudian membacanya kembali saat dewasa: akan ada persepsi yang berbeda.

Yuk, baca, atau baca ulang kisah sang Pangeran yang masih tetap kecil meski sudah 80 tahun berlalu sejak kelahirannya ini!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho