Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? - Sasti Gotama

Satu buku lagi yang saya baca "akibat" Pertemuan KBK September kemarin adalah Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? karya Sasti Gotama...

Buku ini dipresentasikan oleh mbak Isti yang saya nobatkan sebagai spesialis kumpulan cerpen. Pasalnya, sudah beberapa kali beliau membawa kumcer ke KBK. Senang sekali, kali ini kumcer yang dibawakannya tersedia di iPusnas! 

Dan seperti buku-buku lain yang dipresentasikan di KBK yang lalu, yang kabarnya panjang antriannya di iPusnas, ternyata saya beruntung bisa langsung mendapatkannya!...


Kisah Perempuan

Buku 124 halaman ini berisi 18 cerpen. Keseluruhan cerpen bertema tentang perempuan. Ada cerita tentang ibu, tentang anak perempuan, juga tentang yang ingin menjadi perempuan. Tokoh utamanya bisa perempuan itu sendiri, bisa juga anak, kekasih, bahkan teman bayangan!...

Perempuan yang diceritakan juga datang dari berbagai tempat dan waktu. Ada yang dari Indonesia, Jepang, India, Rusia, ... sejak tahun 60an hingga masa kini. Dan tentu juga dari lokasi dan masa yang tidak terpetakan...

Kisah-kisah di kumcer ini cenderung gelap. Kebanyakan tragedi. Ada yang membuat tersenyum, tapi senyum miris. Ada yang berakhir memuaskan, tapi puas dengan kejamnya. Dark humor. Cerita-cerita yang sangat gila, kalau mengambil istilah Sasti sendiri yang ditulisnya dalam bab Mungkin Ini Prakata...

Di Mana Si Kucing Hitam?

Mungkin hanya Paranoia yang membuat saya benar-benar tertawa. Cerita tentang muslimah Indonesia yang tertahan di bandara, awalnya membuat saya cukup relate. Perasaan diperlakukan tak adil, prasangka buruk akan apriori yang kemudian terbukti bukan. AlhamduliLlaah belum pernah dan semoga tidak akan pernah terjadi pada saya sendiri sih. Tapi beberapa teman memiliki pengalaman demikian. Plot twist di akhir cerita membuat gelak saya tak tertahankan...

Dari kumcer ini, saya paling suka Hantu-hantu Pembual. Awalnya saya kira tulisan ini adalah kisah cinta antara seorang duda penulis dan gadis pendongeng. Ternyata malah bercerita tentang perempuan penulis yang berusaha menjebak si duda pembajak idenya. Tentu saja cerpen ini berakhir tragis. Ingat kan, hanya satu yang membuat saya tertawa!? Pertanyaannya, siapa yang merupakan pembual di antara mereka?...

Saya sendiri justru kurang puas dengan cerpen Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? yang dijadikan judul kumcer ini. Cerita tentang perempuan (dan laki-laki) korban kerusuhan 1998 itu mengiris, tapi seakan Sasti ragu untuk menulis. Ada bagian yang seperti terlompat. Terlompat dengan kurang serasi. Dan saya tak bisa melihat korelasi cerpennya dengan pilihan judulnya...

Kalau boleh memilih, saya rasa Segala Sesuatu yang Tak Pernah Terjadi lebih bisa merangkum  keseluruhan kumcer ini. Atau Apa yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra? yang bertema sama, tapi dengan eksekusi dan ending yang berbeda... 

Memikat

Saya menangkap beberapa ceritanya bersetting dunia medis; rumah jompo, rumah sakit, ... Kisah-kisahnya pun kental dengan permasalahan medis psikologis. Ternyata memang Sasti berlatar belakang kedokteran...

Beberapa cerpen dalam kumcer yang diterbitkan tahun 2020 oleh Diva Press ini sudah sempat dimuat di berbagai media. Kumcer ini merupakan salah satu dari tiga buku sastra rekomendasi Tempo 2020, masuk nominasi Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbudristek 2021 dalam kategori cerpen, dan menjadi pemenang I Hadiah Sastra Ayu Utami untuk Pemula “Rasa”...

Gaya bahasa Sasti sangat memikat. Seperti yang sempat dipromosikan mbak Isti di Pertemuan KBK, bahasa yang digunakannya sederhana, tapi cantik dan mengena. Saya terbawa untuk melanjutkan ke cerpen berikutnya. Meski kadang ngeri dan cukup ngilu, saya baca sampai tuntas juga...

Dan saat ini saya sedang membaca kumpulan cerpennya yang ke dua yang baru diterbitkan tahun 2022 ini yang berjudul B, di iPusnas juga...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho