Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh - Dee Lestari

Hari gini baru baca Supernova?...

Harap maklum. Supernova terbit saat saya sudah merantau. Cuma sempat mendengar sekelebat, tanpa lebih jauh mencari informasi. Ingat, tahun 2001 internet masih belum semurah sekarang...

Saat sudah ada kesempatan mencari, Supernova sudah mencapai 4 jilid. Saya merasa tak mampu. Tak hanya finansial, waktu membaca, tapi juga kapasitas bagasi. Perahu Kertas saja lah!... Dan buku itu masih ada di lemari saya di Prancis sini sampai sekarang...

Begitu berkenalan dengan iPusnas, Dee Lestari adalah penulis yang pertama saya cari. Sayangnya, untuk serial Supernova, hanya buku 5 dan 6 yang terdapat di sana. Baru 1-2 minggu yang lalu saya menyadari bahwa harus mencari dengan kata kunci Dewi Lestari untuk bisa mendapatkan 4 buku lainnya!... Langsung mengantri buku pertama, tentu! Ternyata penantian saya tak terlalu panjang!...


Penyusunan Buku Fenomenal

Reuben adalah doktor fisika lulusan John Hopkis Medical School. Dimas adalah doktor literatur alumnus George Washington University. Mereka bersepakat untuk menyusun buku fenomenal dalam 10 tahun sesudah bertemu pada sebuah pesta saat masih belajar di Amerika Serikat. Novel. Agar bisa meraih lebih banyak pembaca...

Dimas terinspirasi sebuah dongeng yang didengarnya saat kecil. Kisah tentang kesatria yang jatuh cinta pada seorang putri yang tinggal di atas awan. Untuk mendekatinya, kesatria meminta bantuan bintang jatuh. Namun ternyata si bintang jatuh malah jatuh cinta pada si putri dan membiarkan kesatria jatuh...

Sebagai kesatria, dipilihlah tokoh Ferre. Seorang eksekutif muda, tampan, sukses, dan lajang. Untuk putrinya adalah Rana. Seorang jurnalis perempuan muda ... yang sudah menikah!...

Bintang jatuhnya bukan suami Rana. Bukan pula laki-laki lain yang merebut sang putri. Dimas dan Reuben memilih bintang yang jatuh cinta pada sang kesatria. Untuk tidak dianggap menjiplak legenda...

Dipilihlah Diva. Seorang top model papan atas yang bisa disewa. Dengan biaya tinggi tentunya! Perempuan panggilan yang tak biasa, dengan kecerdasan dan wawasan yang luar biasa...

Tentu saja cerita tak berjalan sesederhana itu. Penceritaannya pun, tak segamblang itu...

Mempertanyakan Eksistensi

Di awal, saya menangkap kesan Dee pamer dengan segala teori fisika kuantum dan filosofinya. Kesan. Tebalkan dan garis bawahi. Karena saya sendiri tak memahami bagian-bagian teoritis itu. Yang kemudian memang saya dapati tak perlu...

Yang saya maksud dengan tak perlu di sini adalah dalam artian tak perlu sepenuhnya dipahami. Tapi tetap perlu sebagai elemen cerita. Karena memang cerita berputar pada relatifitas dan filosofi. Heu... Benar nggak, istilah ini?...

Pertanyaan tentang eksistensi juga sangat mewarnai. Kehadiran Supernova yang seakan mahatahu, membuat saya bertanya-tanya, mau dibawa ke mana. Namun semua ada jawabannya. Asal sabar membaca sampai akhir cerita...

Cerita yang rumit dan njlimet ini memikat saya. Tidak menyangka akan mendapatkan bacaan seperti itu dalam sebuah buku pertama Dee Lestari. Dan tidak menyangka lagi mendapati buku itu bisa populer di Indonesia. Buku yang fenomenal, sesuai cita-cita Dimas dan Reuben dalam cerita. Sampai saat menulis ini, saya belum mendengar kritik negatif tentangnya. Tapi saya tak terlalu mencari juga...

Saya kaget saat melihat bungkus ceritanya yang berupa kisah cinta dua lelaki. Apalagi ini buku ditulis di awal tahun 2000... Agak malas membaca tema perselingkuhan. Apalagi sudah sampai ke aksi...

Ketauan kalau benar-benar nggak mencari-cari informasi ya?... Memang saya membacanya "hanya" karena suka dengan karya-karya Dee Lestari saja sih...

Memikat

Namun buku ini bagus. Harus ditekankan. Penasaran juga pengin lihat adaptasi filmnya seperti apa. Mampukah menampilkan segala rasa yang saya dapat dengan membaca?...

Saya sudah mendapatkan gaya cerita Dee di buku ini. Genre romantis dibaur fantasinya kena banget. Rasanya malah lebih berat di buku pertama ini dan Dee jadi makin nyantei ke sininya nggak sih? Tapi dengan alur dan karakter yang makin kuat juga...

Itu saya bandingkan dengan buku-buku Dee Lestari di luar Supernova lho ya --dan Rapijali yang belum sempat terbeli--. Karena kalau untuk serial Supernova, ini benar-benar yang pertama saya baca...

Buku yang tersedia di iPusnas ini merupakan terbitan Bentang Pustaka cetakan kesembilan, Januari 2016, yang disunting oleh Dhewiberta. Dan meski saya jadi urung menabung untuk membelinya, saya berniat membaca seluruh lanjutan serialnya ... di iPusnas!... 😉


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho