Sans Etat d'Ame — Yves Ravey

Saya membeli novel Sans Etat d'Ame di sebuah bursa buku November 2024 lalu. Ya, setelah sekian lama, akhirnya saya baca juga. Saya tak mengenal Yves Ravey, penulisnya. Hanya sempat mendengar namanya saat diterbitkannya bukunya Taormine yang masuk ke berbagai seleksi penghargaan sastra pada tahun 2022.

Kalau saya membeli buku ini, selain bahwa harganya hanya 1 euro (dari asalnya 12,5 euros) dan kondisinya masih sangat mulus, itu lebih karena saya belum pernah kecewa dengan buku-buku yang diterbitkan oleh Les Editions de Minuit. Dan kali ini pun begitu!

Misteri Hilangnya John Lloyd

Menceritakan tentang Gustave yang dimintai bantuan oleh Stephanie mencari pacarnya yang hilang. Stephanie adalah tetangga sekaligus temannya sejak kecil. Sudah lama Gustave menaruh hati padanya.

John Loyd, pacar Stephanie, adalah seorang turis berkebangsaan Amerika. Mulanya John tinggal di sebuah hotel di pusat kota. Namun kemudian dia pindah ke hotel lain di dekat danau dan menetap, sejak dekat dengan Stephanie yang dikenalnya di bar tempatnya bekerja.

Meski mengatakan pada Stephanie bahwa John sepertinya tak akan kembali, Gustave menyanggupi permintaannya. Kebetulan dia sedang cuti dari pekerjaannya sebagai sopir truk kontainer. Dia pun menyusuri lokasi-lokasi terakhir John terlihat.

Kedatangan Mike Lloyd, kakak (adik?) John, mengubah rencana Gustave. Mike merasa bahwa John bukan tipe yang menghilang begitu saja. Apalagi dia sudah sempat mengabarkan tentang hubungannya dengan Stephanie dan niatnya untuk menikah.

Dan misteri hilangnya John Lloyd pun segera terpecahkan!

Ritme Cepat

Buku ini saya selesaikan dalam 2-3 hari. Seperti layaknya buku-buku Les Editions de Minuit lain yang sudah saya baca, novel ini memang tipis saja, hanya 128 halaman. Ukurannya antara broche standar dan poche. Sudah begitu, teksnya cukup besar dan jarak antar barisnya cukup menyenangkan untuk dibaca. Jadi wajar, kalau saya membacanya dengan cepat, kan!?

Apalagi ceritanya memang menarik.

Dari awal, kita sudah tahu bahwa ada yang salah dengan Gustave, si narator. Di halaman 17 (bagian isi dimulai dari halaman 7), sudah jelas bahwa Gustave mengetahui sesuatu dan John tak akan kembali. Mengapa dan bagaimananya dijelaskan di halaman 50-an. Cepat sekali ritmenya, kan!?

Misteri terpecahkan sejak pertengahan buku. Karena itukah bukunya tipis saja? Bagi saya, tak perlu diperpanjang juga. Sudah cukup. 

Semua langsung jelas, tetapi tidak detil. Pembaca diajak untuk menghubung-hubungkan sendiri. Dan di situlah saya menemukan asyiknya novel ini: mau dibawa ke mana? bagaimana akhir ceritanya?

Roman Noir

Tentu saja buku ini tidak berakhir bahagia. Tak bisa dibilang sedih juga. Cukup terbuka sih, sebenarnya, kalau dipikir-pikir. Saya menutup novel ini dengan senyum bergidik. Euh ....

Selesai membaca dan mencari informasi, Yves Ravey ternyata dikenal sebagai penulis novel kriminal (roman noir). Sebagai yang bukan penggemar genre suspense ataupun thriller, saya sangat menikmati Sans Etat d'Ame dan ingin membaca karya Yves Ravey lainnya.

Novel terbitan 2015 ini bisa dibaca mulai usia remaja. Meski tidak grafis, ada adegan kekerasan yang cukup kejam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho