Gadis Kretek - Ratih Kumala

Gadis Kretek-nya Ratih Kumala adalah salah satu novel yang paling lama saya antri di iPusnas. Karenanya senang sekali saat akhirnya bisa mendapatkannya. Ternyata bacaan yang menyenangkan. Saya habiskan dalam dua hari saja!

Perjalanan Mencari Jeng Yah

Menceritakan tentang Soeraja, pemilik perusahaan rokok kretek Djagat Raja yang sakit. Dalam igauannya, dia menyebutkan ingin bertemu dengan Jeng Yah. Nama yang membuat istrinya marah-marah...

Merasa bahwa sang ayah mungkin tak bisa bertahan lama, tiga anaknya pun berusaha menemukan siapa Jeng Yah, dan membawanya ke Jakarta untuk menemui Soeraja...

Dimulailah petualangan Tegar, Karim, dan Lebas ke Kudus, tempat pabrik kretek Djagat Raja bermula, lalu ke kota M yang merupakan kampung halaman kakek, ayah dari ibu mereka, Soedjagat yang juga pemilik pabrik kretek dan merupakan partner ayah mereka dalam mendirikan Djagat Raja...

Di kota M mereka mendapati bahwa Jeng Yah ternyata adalah pemilik pabrik rokok kretek pula. Kretek Gadis. Namun dia tidak lagi tinggal di kota M. Tiga bersaudara pun tak putus asa dan melanjutkan perjalanannya pencariannya. Mereka kemudian menemukan kisa-kisah rahasia keluarga yang tidak diduga sebelumnya...

Kisah Rokok Kretek

Sebagai pembenci rokok—ya, saya tak hanya tak suka, tapi benar-benar ke tahap membenci rokok!—, saya sempat ragu untuk melanjutkan membaca buku ini. Deskripsi tentang rokok dan para penikmatnya membuat enggan. Seakan dengan membacanya, saya turut mendukung, gitu...

Tapi akhirnya saya habiskan juga. Karena penulisannya sungguh-sungguh memikat...

Buku 274 halaman ini terbagi dalam 15 bab pendek-pendek. Dua bab di awal, dan dua bab terakhir bersetting masa kini. Mulai bab ke tiga, tiba-tiba melompat ke masa kemerdekaan Indonesia. Bab 11 kembali ke masa kini, bab 12 masuk ke tahun 60an, melanjutkan kisah yang terpotong di bab 10...

Setting masa kini dipilih dengan sudut pandang Lebas sebagai orang pertama. Setting masa lalu dengan sudut pandang orang ke tiga...

Menarik juga mengikuti penjelasan pembuatan rokok kretek, perkembangannya sejak masa penjajahan, mengenal istilah tingwe, dan mengingat kembali legenda Rara Mendut...

Siapa Jeng Yah, bisa cepat terungkap. Namun tetap menarik juga untuk mengetahui siapa dan apa peran suatu tokoh yang diceritakan di masa lalu, di kisah masa depannya...

Cetakan yang Mengecewakan

Ada banyak sekali kesalahan dalam buku ini. Salah logika cerita, salah yang mungkin kekurang telitian, dan ada kesalahan yang sungguh menggelikan...

Di awal bab pertama dan terakhir entah kenapa dituliskan [Lebas:]. Seakan untuk memastikan pembaca mengerti bahwa itu sudut pandang Lebas. Yang tentu saja bisa dihapus saat editing!...

Di bab 11 tentang perjalanan tiga bersaudara ke kota M ada pergantian sopir yang tidak jelas. Penulis seakan lupa bahwa sopir sudah berganti dari Karim ke Lebas. Lalu ada bagian penceritaan masa lalu yang harusnya hanya Karim, tapi di satu titik berubah ke Tegar...

Kesalahan yang masih yah, bisa dianggap manusiawi lah, ada di halaman 208 ("calon suaminya". Seharusnya "istrinya".) dan 273 ("Soeraja menciumnya". Purwanti, mustinya kan!?)...

Kesalahan yang paling menggelikan ada di halaman 273 Saya rasa itu catatan salah satu proofreader yang kok bisa-bisanya malah masuk dicetak ke dalam naskah buku!...

Versi yang saya baca di iPusnas adalah terbitan pertama tahun 2013. Saya harap sudah ada koreksi atas kesalahan-kesalahan di atas—dan semoga tidak ada lagi yang lain yang tak tertangkap oleh saya—di edisi tahun 2019. Bagaimanapun juga novel ini kan masuk nominasi Kusala Sastra Khatulistiwa 2012 gitu lho!

Jadi tinggal 65-nya Gitanyali yang belum saya baca dari semua nominasi KSK 2012. Maryam-nya Okky Mandasari yang memenangi penghargaan dan Seekor Anjing Mati di Bala Murghab-nya Linda Christanty sudah saya baca musim panas 2021 lalu. Cerita Cinta Enrico sudah sempat saya coba baca tapi tak saya teruskan karena masih belum masuk dengan gaya Ayu Utami...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho