Klara and The Sun - Kazuo Ishiguro

Buku pertama yang saya habiskan di tahun 2022! Yes!!!

Buku yang spesial. Saya minta sebagai kado ulang tahun. Ya, sudah beberapa bulan yang lalu. Tapi baru selesai baca?...

Memang saya sudah sempat mulai membaca beberapa lembar saat menerimanya. Kebetulan sampainya malah pas di hari ulang tahun penulisnya, 8 November. Namun kemudian terhenti. Dikalahkan oleh buku La plus secrete memoires des hommes yang meraih prix Goncourt 2021...

Entah kenapa saya mendahulukan membacanya. Padahal di lembar-lembar awal, saya merasa bahwa buku Klara lebih menarik dan mudah enak dibaca. Dan memang pada kenyataannya, saya perlu satu bulan lebih untuk menyelesaikan buku yang ditulis oleh Mohamed Mbougar Sarr, dan hanya 10 hari untuk buku Kazuo Ishiguro!...

Artificial Friend

Buku pertama yang ditulis Kazuo Ishiguro sejak memenangi penghargaan Nobel untuk literatur pada tahun 2017 ini menceritakan tentang perjalanan Klara, seorang Artificial Friend (AF) yang berfungsi menemani anak-anak saat melewati masa remaja. Kisah dimulai sejak Klara masih di toko, bertemu dengan seorang gadis kecil Josie, menjadi AF Josie, dan mendampingi Josie hingga dewasa, yang dalam hal ini adalah meninggalkan rumah untuk masuk perguruan tinggi.

Klara adalah AF yang sangat pintar. Meski bukan teknologi terbaru, Klara adalah AF yang menyerap segala sesuatu di sekitarnya. Menyerap kemudian menganalisanya. Dan menjadikannya AF yang istimewa...

Josie adalah gadis yang kesehatannya tidak baik. Dari awal menemaninya, Klara berpikir menemukan ide untuk membuat Josie menjadi sehat, yaitu dengan bantuan matahari! Dengan segala keterbatasannya sebagai AF, Klara bisa menjalankan idenya. Dan Josie pun benar-benar menjadi sehat!

Gaya Penulisan yang Khas

Saat sudah mengincar buku Klara and the Sun ini, saya membaca Never Let Me Go sambil menunggu. Kebetulan waktu itu tak banyak penggemarnya di iPusnas. Sampai tiga kali saya meminjamnya, tanpa masalah! Barusan saya lihat, tidak ada buku tersedia!


Senada dengan Never Let Me Go yang bercerita tentang masa di mana klona merupakan hal yang "lumrah". Dalam Klara and the Sun, android lah tokoh utamanya. Android sebagai teman buatan, artificial friend bagi para remaja. Android yang bisa menggantikan posisi manusia...

Seperti halnya Never Let Me Go juga, dalam Klara and the Sun kita dibawa langsung masuk ke dalam cerita. Tak ada semacam pengantar, pembukaan, atau penjelasan, apa yang sebenarnya terjadi. Tak jelas kita ada di zaman apa. Ada di mana. Yang jelas bukan di Inggris, itu saja!

Pembaca diajak memahami cerita secara bertahap. Sesuai jalannya alur. Atau bahkan tidak paham sampai akhir...

Tak ada deskripsi seperti apa bentuk AF itu. Apakah seperti manusia, ataukah lebih mirip robot? Di satu bagian Josie menyebutkan bahwa Klara berambut pendek, seperti orang Prancis. Namun di banyak bagian cerita, kita menangkap kesulitan Klara saat berjalan di jalan setapak. Atau jalur menanjak menuju air terjun... 

Cerita berdasar dari sudut pandang Klara. Ini termasuk pandang dalam arti harfiah. Bagaimana seorang robot melihat dunia dengan pixel-pixelnya. Awalnya saya sempat bingung, mengapa Klara melihat orang-orang terpotong-potong menjadi kotak-kotak? Mengapa pemandangan dideskripsikan dalam kotak yang bertumpuk?...

Sejauh mana AF sendiri dibangun juga tak dijelaskan. Kemampuan analisis AF yang ada di dalam cerita berbeda-beda. Terutama Klara sendiri, sepertinya masih harus banyak belajar. Tak ada data dalam dirinya untuk hal-hal sederhana. Saat AF dikeluarkan dari kotaknya dan diaktifkan, seakan sama seperti bayi yang baru dilahirkan...

Kekuatan Harapan

Banyak hal yang dibahas di dalam buku ini. Mengenai perasaan, kedalamanan hati, dan membuat kita saya bertanya-tanya, sebatas mana perbedaan antara manusia dengan AF. Di luar fisiknya yang di dalam cerita pun mengarah ke perkembangan yang lebih lanjut...

Saya melihat interaksi antara Klara dan matahari seperti saya dengan Tuhan. Klara memandang matahari sebagai kekuatan maha dahsyat yang bisa menjadikan suatu kondisi berubah jika dia mau. Memang Klara sendiri adalah AF yang berfungsi dengan tenaga matahari...

Klara mengharap kepada matahari. Meminta matahari mengabulkan keinginannya. Bedanya, Klara bernegosiasi dengan Tuhan. Tolong kabulkan, saya akan begini atau begitu, melakukan ini atau itu... Euh... Sepertinya ada kesamaan juga deng, kadang-kadang dengan saya...

Tak jelas apakah sebenarnya penyakit Josie selain itu disebabkan karena tahap "pengangkatan"-nya. Tak jelas apakah kembalinya kesehatan Josie benar-benar berkat kekuatan matahari. Tapi sepertinya kekuatan pengharapan Klara mendukung kesembuhan teman manusianya... 

Akhir yang Menggemaskan

Ya, akhir ceritanya tidak fully happy ending. Membuat gemas dan mungkin kesal untuk mereka yang ingin ending yang jelas. Tapi rasanya akan menarik buat Butet yang memang suka kisah tanpa ending begitu...

Cuma apakah dia bakal tergoda membaca buku hardcover setebal 307 halaman ini? Dalam versi asli berbahasa Inggris pula? 

Semoga saja tema distopianya bisa jadi magnet tersendiri. Kita lihat saja... 😉


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Je Reviendrai avec la Pluie — Ichikawa Takuji

Kita Pergi Hari Ini - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Detektif Conan (Vol. 100) — Aoyama Gosho